Pages

Ads 468x60px

Friday, July 30, 2010

Protokol & Enkapsulasi

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan padaperangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.

Sangat susah untukmenggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:

§ Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.

§ Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).

§ Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.

§ Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.

§ Bagaimana format pesan yang digunakan.

§ Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.

§ Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya

§ Mengakhiri suatu koneksi.

Untuk memudahkan memahami Protokol, kita mesti mengerti Model OSI. Dalam Model OSI terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol sesuai dengan peruntukannya.

Prinsip-prinsip Desain Protokol

Dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network.

Standarisasi Protokol

Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka dibutuhkan standarisasi protokol. Banyak lembaga dunia yang bekerja untuk standarisasi protokol. Yang saat ini banyak mengeluarkan standarisasi protokol yaitu IETF,ETSI, ITU, dan ANSI.



Enkapsulasi (bahasa Inggris:encapsulation), secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Dalam OSI Reference Model, proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai "framing". Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain:

§ Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atauUDP tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.

§ Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melaluibackbone ATM.

Lapisan data-link dalam OSI Reference Model merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi atau framing data sebelum dapat ditransmisikan di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Dalam teknologi jaringan Local Area Network (LAN), hal ini dilakukan oleh Carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) untuk jaringan Ethernet; token-passing untuk jaringan Token Ring, dan lain-lain.


Sumber: Wikipedia dan Wikipedia

Reade more >>

Tuesday, July 27, 2010

Model Referensi TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

• Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Arsitektur

Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:

• Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

• Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

• Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

• Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Pengalamatan

Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:

• Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
• Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk ., di mana mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.

Konsep dasar

Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:

• Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)

• Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)

• Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)

• Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)

• Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)

• Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

Request for Comments
RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :

• S: Standard, standar resmi bagi internet
• DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
• PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
• I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
• E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
• H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.

source: Wikipedia
Reade more >>

Model Referensi OSI


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.


Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut

Lapisan ke-

Nama lapisan

Keterangan

7

Application layer

Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6

Presentation layer

Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5

Session layer

Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4

Transport layer

Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3

Network layer

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

2

Data-link layer

Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1

Physical layer

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


Source: Wikipedia

Reade more >>

Logical Link Control

Logical Link Control (LLC) adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data-link, selain lapisan Media Access Control (MAC), yang digunakan dalam jaringan Local Area Network (LAN). LLC merupakan bagian dari spesifikasi IEEE 802, dan protokolnya dibuat berdasarkan protokol High-level Data Link Control (HDLC). Kadang-kadang, LLC juga merujuk kepada protokol IEEE 802.2, yang merupakan protokol LAN yang paling umum diimplementasikan pada Lapisan LLC.

Fungsi lapisan MAC adalah mengkoordinasikan akses langsung terhadap lapisan fisik dengan tergantung metode media access controlnya, seperti Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD), Token Passing, atau Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA). LLC kemudian menggunakan layanan yang disediakan MAC ini untuk menyediakan dua jenis operasi yang berjalan di atas lapisan data-link ke lapisan jaringan yang berada di atasnya, yakni LLC1 (atau disebut juga LLC Type 1) yang digunakan untuk komunikasi secara connectionless dan LLC2 (atau disebut juga LLC Type 2) yang digunakan untuk komunikasi secara connection-oriented.

Source: Wikipedia
Reade more >>

Media Access Control

Media Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.

Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision.

Jenis-jenis Metode Media Access Control
Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada empat buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni:

Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD): metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak membutuhkan metode ini). CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).

Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA): metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11.

Token passing: metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI).

Demand priority: digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12.

Dalam implementasi jaringan, beberapa perangakat pendukung jaringan semacam network interface card, switch, atau router, metode media access control diimplementasikan dengan menggunakan MAC algorithm (algoritma MAC). Meskipun algoritma MAC untuk Ethernet dan Token Ring telah didefinisikan oleh standar IEEE dan tersedia untuk publik, beberapa algoritma MAC untuk Ethernet full-duplex dipatenkan oleh perusahaan pembuatnya dan seringnya telah ditulis secara hard-code ke dalam chip Application specific integrated circuit (ASIC) yang dimiliki oleh perangkat tersebut.

Source : wikipedia
Reade more >>

Friday, July 23, 2010

Komunikasi Data

komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.
Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisiatau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam
bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data.
Komunikasi data merupakan transmisi data elektronik melalui sebuah media.Media tersebut dapat berupa kabel tembaga, fiber optik, radio frequency dan micro wave (gelombang mikro) dan sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali disebut jaringan komunikasi data.



GAMBAR: Model komunikasi data sederhana
Gambar di atas merupakan perspektif lain dari model komunikasi data (gambar a). Untuk memudahkan pemahaman, kita mengambil contoh pengiriman electronic mail (surat elektronik).
Misalkan perangkat input dan transmitter merupakan komponen sebuah personal computer (PC). Seorang user pada sebuah PC akan mengirim pesan m ke user lain. User ini akan mengaktifkan paket electronic mail pada PC dan mengetik pesan melalui keyboard (perangkat input). Karakter string yang dibuat akan disimpan di buffer pada memori utama. PC ini dihubungkan pada sebuah media transmisi, seperti kabel atau telepon melalui perangkat I/O (transmitter), misalnya transceiver atau modem. Pesan tadi akan ditransfer ke transmitter sebagai sebuah barisan voltase [g(t)] yang merepresentasikan bit-bit pada kabel atau bus komunikasi. Transmitter dihubungkan langsung ke medium dan mengkonversi aliran yang datang [g(t)] menjadi sinyal [s(t)] yang memungkinkan untuk ditransmisikan/dirambatkan.
Sinyal yang ditransmisikan s(t) merambat melalui media komunikasi/sistem transmisi – menjadi objek gangguan dalam transmisi sehingga r(t) bisa saja berbeda dengan s(t) - dan diterima oleh receiver sebagai r(t). Receiver berusaha menganalisis keaslian s(t), didasarkan pada r(t) dan pengetahuannya atas media, yang menghasilkan rangkaian bit g’(t). Bit-bit ini di kirim ke komputer output, dimana bit-bit tersebut di tahan dalam memori sebagai (g’). dalam beberapa kasus, sistem tujuan (destination) akan berusaha memperingatkan jika terjadi error, dan untuk selajutnya bekerja sama dengan sistem sumber sampai akhirnya mendapatkan data yang bebas dari error (error-free data). Data ini kemudian diberikan kepada user melalui suatu perangkat output, seperti printer atau layar monitor . Pesan (m’) sebagaimana dilihat oleh user biasanya merupakan salinan dari pesan aslinya (m).

Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:
-Melalui Infrastruktur Terestrial
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPNMultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).
-Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.

Model Komunikasi data
:
a. Komunikasi data Simplex: satu arah
b. Komunikasi data Half Duplex: Dua arah bergantian
c. Komunikasi data Full Duplex : Dua arah bisa bersamaan

Komponen Komunikasi Data
- Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data, berupa komputer, alat lainnya sepertihandphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
- Penerima, adalah piranti yang menerima data, juga bisa berupa komputer, alat lainnyaseperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.
- Pesan / Data, adalah informasi yang akan dipindahkan bisa berupa apa saja, teks, angka,gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.
- Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data, bisaberupa kabel, cahaya maupun gelombang magnetik.
- Protokol, adalah aturan-aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih alat untuk dapatsaling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih mungkin saja bisa salingterhubung tetapi tidak dapat saling berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidakdapat diterima oleh alat yang dituju.

Media Pengiriman data
1. Media yang terpandu
• Kabel Twisted Pair: Kabel berpasangan, ada yang pasangan tunggal dan banyak pasangan.
• Kabel Coaxial: Kabel yang terdiri dari 2 konduktor: 1 konduktoor didalam, 1 konduktordiluar melingkupi yang di dalam. Kedua dipisahkan oleh isolator, dan terbungkus karetpembungkus.
• Optical fiber: Kabel yang terbuat dari kaca yang menyalurkan cahaya sebagai pembawasinyal.
2. Media yang tidak terpandu
• Wireless: Media pengiriman data menggunakan medium udara sebagai media penyaluransinyal elektromagnetik.

Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringankomputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisipengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yangada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data padakedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO(International Standart Organization).

Komponen Protokol
1. Aturan atau prosedur
- Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan
- Mengatur proses transfer data
2. Format atau bentuk
- representasi pesan
3. Kosakata (vocabulary)
- Jenis pesan dan makna masing-masing pesan

Fungsi Protokol
Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dansisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalandengan baik dan benar.
Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskanberikut:
- Fragmentasi dan reassembly: Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagiinformasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkaninformasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paketinformasi yang lengkap.
- Encaptulation: Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkandengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
- Connection control: Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan(connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangunhubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
- Flow control: Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.
- Error control: Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam prosespengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalahmengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
- Transmission service: Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanankomunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan sertaperlindungan data.

Susunan Protokol
Protokol jaringan disusun oleh dalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Hal inimengandung arti supaya jaringan yang dibuat nantinya tidak menjadi rumit. Di dalamlayer ini, jumlah, nama, isi dan fungsi setiap layer berbeda-beda. Akan tetapi tujuandari setiap layer ini adalah memberi layanan ke layer yang ada di atasnya. Susunan darilayer ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi.Antara setiap layer yang berdekatan terdapat sebuah interface. Interface inimenentukan layanan layer yang di bawah kepada layer yang di atasnya. Pada saatmerencanakan sebah jaringan, hendaknya memperhatikan bagaimana menentukaninterface yang tepat yang akan ditempatkan di antara dua layer yang bersangkutan.

Standarisasi Protokol (ISO 7498)
ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocolkomunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) ReferenceModel.Terdiri atas 7 layer (lapisan) yang mendefinisikan fungsi. Untuk tiap layernya dapatterdiri atas sejumlah protocol yang berbeda, masing-masing menyediakan pelayananyang sesuai dengan fungsi layer tersebut.

1. Application Layer: interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yangdiakses. Kelompok aplikasi dengan jaringan:
a. File transfer dan metode akses
b. Pertukaran job dan manipulasi
c. Pertukaran pesan
2. Presentation Layer: rutin standard me-presentasi-kan data.
a. Negosiasi sintaksis untuk transfer
b. Transformasi representasi data
3. Session Layer: membagi presentasi data ke dalam babak-babak (sesi)
a. Kontrol dialog dan sinkronisasi
b. Hubungan antara aplikasi yang berkomunikasi
4. Transport Layer:
a. Transfer pesan (message) ujung-ke-ujung
b. Manajemen koneksi
c. Kontrol kesalahan
d. Fragmentasi
e. Kontrol aliran
5. Network Layer: Pengalamatan dan pengiriman paket data.
a. Routing
b. Pengalamatan secara lojik
c. setup dan clearing (pembentukan dan pemutusan)
6. Data-link Layer: pengiriman data melintasi jaringan fisik.
a. Penyusunan frame
b. Transparansi data
c. Kontrol kesalahan (error-detection)
d. Kontrol aliran (flow)
7. Physical Layer: karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data.

Router, Bridge dan Repeater

Router
Router adalah merupakan piranti yang menghubungkan dua buah jaringan yangberbeda tipe maupun protokol. Dengan router dapat dimungkinkan untuk :
- Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda.
- Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang lain.
- Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil danmuda untuk dikelola.
- Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan informasi yang tersedia dapat diaksesoleh siapa saja.
- Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.
- Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dengan cara membatasi aksesterhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.

Bridge
Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah jaringan bertipe sama(ataupun bertopologi berbeda) tetapi dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masingjaringan tidak saling mempengaruhi jaringan yang lainnya. Bridge memiliki sifat yangtidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya, disamping itu bridgememiliki buffer yang cukup untuk menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengirimandan penerimaan data.
Adapun alasan menggunakan bridge adalah sebagai berikut :
- Keterbatasan jaringan, hal ini terkait erat dengan jumlah maksimum stasiun, panjangmaksimum segmen, dan bentang jaringan
- Kehandalan dan keamanan lalu lintas data, bridge dapat menyaring lalu lintas data antar duasegmen jaringan
- Semakin besar jaringan, performa atau unjuk kerja semakin menurun
- Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan, penggunaan bridge dengansaluran komunikasi jarak jauh jauh lebih masuk akal dibandingkan dengan menghubungkanlangsung dua sistem tersebut

Repeater
Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat sinyalatau isyarat yang melewatinya, Dua sub jaringan yang dilewatkan pada repeatermemiliki protokol yang sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untukmemperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat digunakan untukmemperpanjang jangkauan jaringan.


Sumber: Wikipedia, Bahan Kuliah Komunikasi Data Mushlihudin, Bagaimana data dikomunikasikan oleh Faisal Akib
Reade more >>

Monday, July 19, 2010

This Is My First BLOG!!!

Welcome to my first blog!
Reade more >>