Pages

Ads 468x60px

Friday, February 18, 2011

Konfigurasi Router Pada OS Windows Server 2003

Cara Mengaktifkan Router Pada windows server 2003
cara pengaktifkan router pada windows XP dan Windows server 2003 tidaklah sama..,pada posting senelumnya, saya telah menjelaskan bagaimana Router diaktifkan pada sebuah mesin windows.
Berikut ini adalah bagaimana cara mengaktifkan Router pada windows server 2003

1. kita buka Start Menu -> Administrative Tools-> Routing and Remote Access

2. Setelah masuk pada Routing and Remote Access kemudian kita lakukan configurasi dan pengaktifan server dengan cara Klik kanan pada Server yang akan dijadikan server -> Configure and Enable Routing and Remote Access.

3.Setelah tahap kedua dijalankan, maka akan muncul konfigurasi pengaktifan Server.

4.Lakukan tahap-tahap seperti gambar dibawah ini.

5. Pilih LAN routing untuk jaringan satu area sempit.

6. Setelah proses 5 selesai.., maka proses instalasi pengkoneksian jaringan akan berjalan.

7. Maka proses Routing sudah berhasil.

8.

Cara melakukan konfigurasi jaringan router pada Windows Server 2003

1. Melakukan Konfigurasi IP pada kedua komputer, yang akan dikoneksikan pada kompputer server.

2. Memasukin IP komputer yang akan dihubungkan pada router

3. Pengaturan IP pada komputer 1 melalui Windows Server 2003

4. Pengaturan IP pada komputer 2 melalui Windows Server 2003

5. Hasil dari pengkoneksian komputer 1 Client ke Komputer Server.

6. Hasil dari pengkoneksian komputer 2 Client ke Komputer Server.

7. Hasil pengetesan koneksi dari komputer Clien ke komputer Server melalui Command Prompt


Sumber

Reade more >>

Sunday, February 13, 2011

Laporan PC Router pada OS Ubuntu Kelompok 5

Reade more >>

Laporan Free BSD Kelompok 5

Reade more >>

Laporan Free BSD Kelompok 5 (soal kelompok lain)

Reade more >>

Saturday, February 12, 2011

Laporan PC Router pada OS Mikrotik Kelompok 5

Reade more >>

Wednesday, February 9, 2011

SAMBA

Samba adalah sebuah paket aplikasi yang berfungsi sebagai perantara antara keluarga Windows (9x, NT, dst) dengan keluarga Unix (Linux, FreeBSD, OpenBSD). Tapi pada awalnya pengembangan Samba adalah pada sistem operasi Linux.
Setidaknya terdapat 4 kemampuan dari Samba yaitu :
  1. Berbagi pakai file-file Linux supaya bisa diakses sistem operasi lain atau sebaliknya.
  2. Berbagi pakai file antara sesama Linux.
  3. Menggunakan printer Linux dari sistem operasi lain dan sebaliknya
  4. Membuat Linux menjadi server WINS (Windows Internet Name Service).

Samba dibuat dengan memanfaatkan protokol SMB ( Server Messages Block) yang pada Win family lebih terkenal dengan nama NetBIOS. Pada dasarnya Samba terdiri dari 2 daemon ( program yang menetap di memori) yaitu smbd dan nmbd.

Smbd berfungsi mengatur sumber daya yang dapat digunakan secara bersama baik file maupun printer, menyediakan autentikasi dan otorisasi untuk klien Samba. Jadi daemon ini sebagai “bos” yang mengatur aktifitas antara samba server dengan samba client. Sedangkan nmbd berfungsi sebagai nameserver, yaitu memberikan informasi soal nama komputer yang terdapat pada jaringan dan menyediakan daftar browse.
Untuk mengatur kerja kedua daemon di atas adalah dengan mengedit file smb.conf yang biasanya terdapat pada folder /etc/samba/smb.conf

Pada Linux Ubuntu untuk men-share file /folder pada jaringan, cukup klik kanan pada lokasi folder yang berisi file tersebut, pilih share folder. Jika ingin melihat file yang di share menggunakan samba dapat melalui file browser. Pilih menu Go > Location kemudian ketikkan smb://ip address komputer pada bagian location. Begitu juga jika linux ingin melihat apapun yang dishare oleh windows.

Konfigurasi SAMBA dapat dilakukan melalui terminal pada distro Ubuntu/Debian dengan mengakses :

~$ sudo gedit /etc/samba/smb.conf

Beberapa baris yang harus diedit adalah;
Pada bagian authentikasi, security diisikan menjadi security = share
Pada bagian authentikasi, encrypt passwords = true
Pada bagian authentikasi, guest account = nobody
Pada bagian printing, load printers = yes
Pada bagian printing, printing = cups
Pada bagian printing, printcap name = cups
Pada bagian share definition, tag printers, browseable = yes
Pada bagian share definition, tag printers, public = yes
Pada bagian Misc, baris paling akhir isikan :
usershare allow guests = yes
usershare owner only = false

Pada bagian networking, nilai interface-nya diisi dengan kondisi mesin saat itu
Pada bagian global - browsing identification, berikan nilai baru bernama netbios name dengan nama yang diinginkan. Paling mudah, nama pengguna dari komputer tersebut.

Simpan dan restart service samba dengan menggunakan perintah:
~$ sudo /etc/init.d/samba restart

Silakan dicoba (Ubuntu), klik kanan Folder yang mau dishare > Sharing Option > Share this Folder > Beri Nama Share > Create Share.

Ambil data yang dishare masuk Nautillus Filebrowser, Go > Location > ketik smb://ip address komputer yang dishare.

Berikut langkah-langkah install dan setup samba;

pertama
INSTALL SAMBA. Kalau di mepis udah preinstall sementara di ubuntu daper harus install dulu lewat synaptic.

kedua
BUAT USER. User biasa di linux. Tambahkan sebanyak client yg akan akses ke server ini; [system][admin][add user]

ketiga
BUAT USER UNTUK SAMBA. Caranya pake command line di terminal;
sudo smbpasswd - username
contoh;
sudo smbpasswd -a durahman
(user name dan password harus sama saat create user name dan password di linux).

empat
EDIT FILE smb.conf. File ini adanya di /etc/samba. Edit sesuai kebutuhan. Di ahir dokumen ada contoh configurasi punya gue.

lima
RESTART SAMBA. Perintahnya sbb;
sudo /etc/init.d/samba restart

keenam
Selesai. Kalau configurasinya bener baik windows maupun linux sudah bisa mulai bekerja dgn file server samba yg barusan kita buat.

===begin of file===
[global]
workgroup = DUR_NET
netbios name = DUR_FILES
server string = %h server (Samba %v)
passdb backend = tdbsam
max log size = 1000
server signing = auto
socket options = IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY SO_SNDBUF=4096 SO_RCVBUF=4096
security = user
username map = /etc/samba/smbusers
name resolve order = wins lmhosts bcast hosts
domain logons = yes
domain master = Yes
dns proxy = No
preferred master = yes
wins support = yes
ldap ssl = no
hosts allow = 172.16.0., 172.16.1., 172.16.2., 127.
local master = yes
log file = /var/log/sambalog.txt
logon path = \\%N\%U\profile

# Useradd scripts
add user script = /usr/sbin/useradd -m %u
delete user script = /usr/sbin/userdel -r %u
add group script = /usr/sbin/groupadd %g
delete group script = /usr/sbin/groupdel %g
add user to group script = /usr/sbin/usermod -G %g %u
add machine script = /usr/sbin/useradd -s /bin/false/ -d /var/lib/nobody %u
idmap uid = 15000-20000
idmap gid = 15000-20000

# sync smb passwords with linux passwords
passwd program = /usr/bin/passwd %u
passwd chat = *Enter\snew\sUNIX\spassword:* %n\n *Retype\snew\sUNIX\spassword:* %n\n .
passwd chat debug = yes
unix password sync = yes
case sensitive = no

# set the loglevel
log level = 3

[homes]
comment = Home
valid users = %S
read only = no
browsable = no

[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/samba/netlogon
admin users = Administrator
valid users = %U
read only = No

[profile]
comment = User profiles
path = /home/samba/profiles
valid users = %U
create mode = 0600
directory mode = 0700
writable = Yes
browsable = No

[G]
comment = G:
path = /media/data/G/Users
valid users = @users
force group = users
create mask = 0777
directory mask = 0777
read only = No
writeable = Yes
force create mode = 0777
force directory mode = 0777

[x]
comment = X
path = /media/data/G/Users
create mask = 0600
directory mask = 0700
read only = no
writeable = yes
===end of file


Source: Fajar_Rochmawan

Reade more >>

Konfigurasi PC Router pada OS Mikrotik

Konfigurasi User

Setelah reboot kita bisa login. Gunakan nama : ADMIN dengan password : . Setelah masuk kita buat User Baru untuk menggantikan user admin.

[admin@mikrotik] > user add
Name : [isi nama user]
Group : full

Pilihan Group yang ada

  • full untuk admin
  • read untuk guest

Selanjutnya membuat password :

[admin@mikrotik] > user print

Akan tercetak daftar user

[admin@mikrotik] > user edit
number : 1 [ sesuai nomor urut user anda]
value-name : pass

ketikkan password anda, kemudian tekan ctrl+O kemudian disable user admin.

[admin@mikrotik] > user disable admin

untuk memeriksa apakah sudah disable ketik

[admin@mikrotik] >user pr

Jika user admin terdapat tanda X disebelah kiri maka sudah ter-disable.


Konfigurasi Interface

Selanjutnya, kita set interface :

Pertama kita check dulu interface terpasang.

[admin@mikrotik] > interface print

Untuk memudahkan dalam konfigurasi kita berikan nama unik untuk interface2 yg kita gunakan.

[admin@mikrotik] > interface edit
Number : 1
Value name : name

Ganti ether2 dengan eth2-lokal [ ini untuk interface ke local client 192.168.0.0/16]

Tekan Ctrl+O

kemudian lakukan langkah yg sama untuk ether3 dan 4 dengan nama eth3-ADSL [ke ADSL] dan eth4-servers[ke switch PC server].

Kemudian buat satu interface bridge baru [sebagai bridge IP public]

/interface bridge add name=serverbridge disabled=no
/interface bridge port add interface=eth3-ADSL bridge=serverbridge
/interface bridge port add interface=eth4-servers bridge=serverbridge


Pemberian IP Address

Ip address kita berikan pada interface gateway local dan bridge. Pemberian ip pada bridge interface tidak mutlak, pemberian ip ini hanya untukmemudahkan remote access dari luar.

/ip address print
/ip address add address=172.168.0.3/40 interface=serverbridge disabled=no
/ip address print
/ip address add address=192.168.0.254/16 interface=eth2-lokal disabled=no
/ip address print


Selanjutnya kita setting default gateway kita.

/ip route add gateway=172.168.0.3
/ip route print

Kemudian kita test ping ke gateway

/ping 222.124.23.41


Konfigurasi NAT (Network Address Translation)

NAT berfungsi untuk meneruskan paket dari ip local ke ip public (fungsi gateway router)

/ip firewall nat add chain=srcnat action=src-nat to-addresses=172.168.0.3 to-ports=0-65535 out-interface=serverbridge disabled=no
/ip firewall nat add chain=dstnat action=dst-nat to-addresses=172.168.0.6 to-addresses=172.168.0.6 to-addresses=172.168.0.6 to-ports=2011 dst-port=80 in-interface=eth2-local disabled=no


setting DNS

/ip dns set primary-dns=172.168.0.6 allow-remoterequests=yes
/ip dns set secondary-dns=202.134.1.10 allow-remoterequests=yes
/ip dns print


Kemudian tes ping ke nama domain ex: google.com

Reade more >>

Tuesday, February 8, 2011

Captive Portal

Captive Portal adalah suatu teknik autentikasi dan pengamanan data yang lewat dari network internal ke network eksternal. Captive Portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik, hingga user melakukan registrasi. Biasanya Captive Portal ini digunakan pada infrastruktur wireless sseperti hotspot area, tapi tidak menutup kemungkinan diterapkan pada jaringan kabel.

Berikut cara kerja Captive Portal:

Pada saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Router / wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung, maka wireless gateway akan dapat menentukan untuk membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu.

Ada beberapa cara untuk menerapkan captive portal:

  • Redirection oleh HTTP

Jika klien yang tidak terauthentikasi melakukan permintaan untuk menampilkan sebuah situs web, DNS server mendapatkan permintaan resolve IP alamat web oleh browser seperti biasa. Browser kemudian mengirimkan permintaan HTTP ke alamat IP. Permintaan ini, kemudian dicegat oleh firewall dan diteruskan ke sebuah server redirect. Server redirect ini menanggapi respon HTTP yang berisi kode status HTTP 302 untuk mengarahkan klien ke Captive Portal. Untuk klien, proses ini benar-benar transparan. Klien mengasumsikan bahwa situs web menanggapi permintaan awal dan mengirim redirect.

  • IP Alias

Lalu lintas Klien dapat juga diarahkan dengan menggunakan IP pada tingkat layer 3. Metode ini memiliki kelemahan yaitu konten yang disajikan kepada klien tidak sesuai dengan URL.

  • Redirection oleh DNS

Ketika klien meminta sebuah situs web, DNS server diminta meresolve alamat adalah browser. Firewall akan memastikan bahwa hanya server DNS yang diberikan oleh DHCP yang dapat digunakan oleh klien yang tidak terauthentikasi (atau, sebaliknya, akan meneruskan seluruh permintaan DNS oleh klien tidak terauthentikasi ke server DNS). Server DNS ini akan mengembalikan alamat IP dari halaman Portal Captive sebagai hasil dari semua DNS lookup. Teknik ini dinamakan DNS poisoning.

Beberapa Software Captive Portal :

  • DuxTel Internet Commander – commercial hotspot solution designed for Mikrotik wireless systems
  • HotSpot Studio – commercial Windows based hotspot software
  • ChilliSpot – open source Linux daemon [abandoned]
  • CoovaChilli – both an open source linksys firmware and linux daemon
  • HotSpotSystem.com – Chillispot-based solution for free and Pay-Per-Use Hotspots
  • FirstSpot – commercial Windows based hotspot software
  • Hotspotexpress – software based for Linux platform (commercial)
  • WiFiDog Captive Portal Suite – small C based kernel solution (embeddable)
  • Wilmagate – C++ based and is executable both in Linux and Windows/Cygwin environments
  • pfSenseFreeBSD 6.2 based firewall software derived from m0n0wall
  • SweetSpot – Linux user-space, layer-3 daemon (open source)
  • Air Marshal – software based for Linux platform (commercial)
  • WiFiLAN – Hosted software for wireless hotspots (commercial)'

sumber sumber
Reade more >>

Printer Sharing

Jika Suatu ruangan atau kantor misalnya yang mempunyai banyak PC dan hanya mempunyai satu Printer, maka untuk mempermudah suatu pekerjaan (nge-print) dapat kita gunakan metode Sharing Printer. Metode ini berfungsi dan berguna untuk menghemat biaya terutama. Semua PC dalam ruangan dapat menge-print document hanya dengan satu printer yang telah tersambung jaringan Local. Cara sharing printer ini hampir sama dengan windows xp sharing.
Tak usah panjang lebar tentang pembukaan atau basa-basi tentang cara sharing printer ini. mari langsung kita coba. OK. Kita coba pake windows xp printer ya... (he he he.. baru bisa soalnya)

Pada proses cara sharing printer ini ada dua tahap yang perlu dilakukan sebagai berikut:
Pertama, Membuka Fasilitas Sharing Printer pada komputer Host.

1. Adapun yang pertama kita terdahulu mematikan Firewall pada computer kita dengan
cara pilih Control Panel kemudian setelah masuk kita pilih Security Center ,
apabila sudah masuk kita tinggal pilih Windows Firewall,dan setelah kita klik maka
akan muncul maka dari itu kita pilih Off (Not Recommended).
Kemudian Klik Ok,maka firewall akan mati.


Gambar : Pengaturan Firewall

2. Setelah itu kita atur IP pada computer dengan cara menyamakan kelas IP nya,
gunanya supaya kita dapat sharing file atau hardware atau apabila kita pakai Access
Point maka kita tinggal mengambil koneksinya dari Access Point tersebut.
3. Apabila sudah terthubung maka kita akan melakukan sharing printer, dengan
langkah Start , kemudian pilih Printer and Faxes .
Gambar : Printer and Faxes

Setelah masuk ke Printer and Faxes , maka kita tinggal klik kanan pada printer yang
sudah di install pada computer pertama dan pilih Sharing .
Dalam contoh ini saya menggunakan printer Canon IP 1900 series .

Gambar : Printer Canon IP 1900 series

4. Selanjutnya akan muncul Tab Shring Properties seperti dibawah ini. Pastikan anda
memilih Checkbox Share this printer , beri nama sesuka anda dan apabila sudah
selesai akhiri dengan klik OK. Jika ada permintaan CD Windows atau konfirmasi dari
printer sharing , pilih Just Enable File and Printer Sharing dan klik OK.
Gambar : Shared this Printer
Sampai disini setting pada host sudah selesai.
Selanjutnya Tahap kedua, yakni Setting Printer di komputer klien. Berikut langkah-
langkahnya:
1. Buka Control Panel ,kemudian Printer and Faxes Pada tab di sebelah kiri pilih
Add a Printer. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Gambar : Add Printer pada client

2. Selanjutnya akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next

Gambar : Add Printer Wizard

3. Pilih tipe printer yang akan digunakan, pastikan Anda memilih Network Printer
kemudian Next

Gambar : Tipe Printer

4. Browse printer pada jaringan Anda, pastikan anda tidak salah alamat kemudian akhiri
dengan Next.

Gambar : Browse Printer

5. Komputer akan mengkonfirmasi apakah Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer
Utama ? Pilih sesuai kebutuhan. Saya menyarankan Anda pilih Yes , kemudian Next.

Gambar : Printer yang akan dijadikan Printer Utama

6. Akhiri Wizard dengan klik Finish.


7. Klau mau membuktikannya, coba koneksi dengan server printer lalu lanjutkan dengan jalankan Microsoft word atau sebagai nya, apa bila sudah di buka cobalah anda untuk supaya ngeprint. Maka akan muncul nanti
properties dari pada printer tersebut seperti gambat dibawah ini.
Gambar : Saat akan print

8. Kemudian klik OK. selesai deh cara sharing printernya.

SOURCE: RAHMAT
Reade more >>

Monday, February 7, 2011

FTP (File Transfer Protocol)

adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file (mengupload atau mendownload file).Tujuan FTP server adalah sebagai berikut :

1. Untuk men-sharing data.
2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.
3. Untuk menyediakan teempat penyimpanan bagi user.
4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.

FTP sebenarnya cara yang tidak aman untuk mentransfer file karena file tersebut ditransfer tanpa melalui enkripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear text. Mode text yang dipakai untuk transfer data adalah format ASCII atau format Binary. Secara default, ftp menggunakan mode ASCII untuk transfer data. Karena pengirimannya tanpa enkripsi, maka username, password, data yang ditransfer, maupun perintah yang dikirim dapat di sniffing oleh orang dengan menggunakan protocol analyzer (Sniffer). Solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan SFTP (SSH FTP) yaitu FTP yang berbasis pada SSH atau menggunakan FTPS (FTP over SSL) sehingga data yang dikirim terlebih dahulu dienkripsi (dikodekan).

FTP biasanya menggunakan dua buah port yaitu port 20 dan 21 dan berjalan exclusively melalui TCP. FTP server Listen pada port 21 untuk incoming connection dari FTP client. Biasanya port 21 untuk command port dan port 20 untuk data port. Pada FTP server, terdapat 2 mode koneksi yaitu aktif mode dan pasif mode.

untuk penggunaan ftp itu kita bisa download sendiri software-nya atau langsung saja melalui comment. biasanya aplikasi yang saya pake untuk upload dan download adalah WsFtp_LE, kenapa saya menggunakan aplikasi itu karena aplikasi itu cukup simpel dan ringan buat di gunakan. jadi walaupun kita punya komputer yang minimum tapi kita akan ringan untuk menjalankannya.

kalau cara penggunaan software wsftp saya rasa cukup simpel anda tinggal login dan terus di lanjutkan denga me-drag file yang mana yang mau anda upload atau download.

ada lagi kita bisa menggunakan ftp lewat comment yang default biasanya ada di windows. untuk langkah-langkah penggunaannya adalah. kita masuk ke menu Start–>>Run, terus ketikan command, kemudian anda tentukan folder tempat file yang mau anda upload atau di mana tempat kita menaruh file yang mau kita download.

setelah masuk ke folder yang di maksud kemudian anda ketikan ftp , sebagai contoh ftp deden.net dan kemudian dia akan conect ke server yang kita tuju sama seperti yang lainnya kita juga harus memasukan user dan password ftp kita. setelah anda masuk maka anda akan masuk ke menu home ftp kita.anda bisa melihat isi dari home tersebut dengan perintah ls maka kemudian akan muncul rincian file dan folder yang kita miliki. kalau anda mau masuk ke folder lain. sama sepeti biasa-biasanya yaitu dengan memasukan perintah cd sebagai contoh adalah cd public_html. setelah anda masuk ke folder yang kita tuju maka kita bisa langsung saja upload atau download. untuk perintah-perintahnya kalau anda belum tau maka anda tinggal masukan saja tanda “?” sebagai contoh ftp> ? maka akan muncul lish-lish perintah-perintah yang bisa di gunakan di sini. untuk upload file sendiri mengguanakan perintah PUT sebagai contoh ftp>put deden.jpg maka akan langsung file tersebut di upload dari komputer kita ke server. atau anda juga bisa download file yang ada di server ke komputer kita dengan menggunakan perintah get sebagai contoh ftp>get deden.jpg maka file tersebuat akan di copy dari server ke komputer kita. kalau anda telah selesai dengan semua proses maka anda dapat menutup atau keluar dari layanan ftp dengan menggunakan perintah bye.


sumber
Reade more >>

NetBIOS

NetBIOS adalah program yang mengizinkan aplikasi pada komputer yagn berbeda untuk berkomunikasi dalam LAN. Diciptakan oleh IBM untuk jaringan PC pada awalnya, lalu diadopsi oleh Microsoft, dan telah menjadi standart industri jaringan komputer. NetBIOS digunakan pada jaringan Ethernet, token ring, dan Windows NT. NetBIOS tidak mendukung mekanisme routing sehingga aplikasi yang berkomunikasi pada Wide Area Network (WAN) harus menggunakan mekanisme transport yang lain ( contohnya TCP ).

NetBIOS membebaskan aplikasi dari yang harusnya mengerti mengenai jaringan, meliputi perbaikan kerusakan ( pada mode session ). Permintaan akan NetBIOS terjadi pada bentuk Network Control Block (NCB), yang mana diantara hal-hal lainnya, yaitu menspesifikasi lokasi pesan dan nama tujuannya.

NetBIOS menyediakan jasa session dan transport seperti yang telah dijelaskan dalam Open Systems Interconnection (OSI). Tetapi, ia tidak menyediakan standar frame atau format data untuk transmisi. Standar frame tersebut telah disediakan oleh NetBEUI (NetBIOS Extended User Interface).

NetBIOS melayani 3 fungsi jaringan yaitu sebagai berikut:
● Naming Services
● DataGram Support
● Session Support

Agar dapat memulai sesi koneksi NetBIOS atau menyampaikan datagram NetBIOS, sebuah aplikasi harus melakukan registrasi nama NetBIOS miliknya dengan menggunakan layanan NetBIOS Name Service. Panjang sebuah nama NetBIOS hanyalah 16 byte. Umumnya, byte ke-16 digunakan untuk mendeskripsikan "jenis", dengan teknik yang serupa dengan nomor port dalam TCP/IP. Dalam NetBIOS over TCP/IP, layanan NetBIOS Name Service beroperasi dalam port UDP 137. Port TCP 137 juga dapat digunakan, tapi jarang.

Perintah-perintah yang dimiliki oleh layanan ini antara lain:

Add Name: malakukan regNetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan.istrasi terhadap sebuah nama NetBIOS.

Add Group Name: melakukan registrasi terhadap sebuah nama group NetBIOS.

Delete Name: melakukan penggagalan registrasi nama terhadap sebuah nama NetBIOS atau nama group NetBIOS yang telah teregistrasi terlebih dahulu.

Find Name: mencari sebuah nama NetBIOS di dalam jaringan. Lihat juga Nama NetBIOS NetBIOS Session Service Layanan ini dapat digunakan oleh dua buah node untuk membuat sebuah koneksi dan dapat melakukan "percakapan", sehingga mengizinkan pesan-pesan yang besar untuk ditangani dan menyediakan fungsi pendeteksian kesalahan dan pemulihannya.

Dalam protokol NetBIOS over TCP/IP, layanan ini berjalan di dalam port TCP 139. Perintah-perintah yang terdapat di dalam layanan ini antara lain:

Call: membuka sebuah sesi koneksi ke sebuah nama NetBIOS yang terdapat di dalam komputer di dalam jaringan.

Listen: mendengarkan jaringan untuk mencari apakah terdapat percobaan untuk membuka sebuah sesi koneksi terhadap sebuah nama NetBIOS. Hang Up: menutup sebuah sesi koneksi.

Send: mengirimkan sebuah paket ke komputer yang diajak "bercakap-cakap" dalam sesi koneksi yang bersangkutan.

Send No Ack: mengirimkan sebuah paket ke komputer yang diajak bercakap-cakap, seperti halnya perintah Send dengan satu perbedaan yakni perintah ini tidak membutuhkan acknowledgment.

Receive: menunggu kedatangan sebuah paket yang dikirimkan oleh komputer yang mengirimkan paket dengan menggunakan perintah Send atau Send No Ack.

Layanan ini memiliki beberapa perintah, yakni sebagai berikut:

Send Datagram: mengirimkan sebuah datagram ke sebuah nama NetBIOS yang terdapat pada komputer jarak jauh.

Send Broadcast Datagram: mengirimkan datagram ke semua nama NetBIOS yang terdapat di dalam jaringan yang sama.

Receive Datagram: menunggu kedatangan sebuah paket yang dikirimkan dengan menggunakan perintah Send Datagram dari komputer lain.

Receive Broadcast Datagram: menunggu kedatangan sebuah paket yang dikirimkan dengan menggunakan perintah Send Broadcast Datagram dari komputer lain.

sumber sumber
Reade more >>